English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Home » , , , , » IPKL buat Festival Ramadhan GOR Kota Bekasi

IPKL buat Festival Ramadhan GOR Kota Bekasi

Written By Anonim on Rabu, 11 Agustus 2010 | 03.40

IPKL Menerima Aspirasi Para PKL

GOR Bekasi - kotabekasihotnews.co.cc
Kepedulian pemerintah Kota Bekasi kepada pedagang kaki lima kali ini mulai tampak dengan penyelenggaraan Festival Ramadhan di area Gedung Olah Raga (GOR) Kota Bekasi.

Pemrakarsa acara Festival Ramadhan Kota Bekasi adalah Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Mandiri mengantongi izin tertulis dari pemda kota Bekasi dan tentunya mendapat dukungan penuh dari instansi terkait termasuk beberapa LSM yang ada di Kota Bekasi.


Ketua IPKL Mandiri, Johni Permata Aji menegaskan dalam beberapa pertemuan dengan para anggota dan peserta saat pembukaan acara di GOR di hari pertama dan menjelaskan kepada kotabekasihotnews.co.cc bahwa pemerintah kota Bekasi sebelumnya sering sekali memarjinalkan kepentingan para pedagang kaki lima. "Bahkan sering sekali para pedagang kaki lima dirugikan meskipun pemda kota Bekasi sadar bahwa para PKL ini termasuk salah satu penambah PAD yang tinggi," ujarnya berapi-api.

Tetapi setelah perjuangannya meminta dukungan dan bantuan pemda melalui instansi terkait dan Sekretaris Daerah akhirnya dikeluarkan juga surat perizinan penyelenggaraan yang memberikan fasilitas khusus bagi para pedagang kaki lima untuk bisa berdagang secara bebas dan tetap memberikan kontribusinya kepada pendapatan daerah. Khususnya di bulan puasa tahun 2010 ini, sehingga banyak sekali pihak yang diuntungkan, mulai dari para PKL hingga warga masyarakat di lingkungan Kota Bekasi yang bisa berbelanja kebutuhan selama bulan puasa dan persiapan lebaran dengan harga terjangkau.

"Sekarang ini kan momentumnya bagi para pedagang kecil hingga besar sekelas pengusaha besar seperti mall pusat belanja untuk memenuhi permintaan masyarakat yang melonjak di bulan puasa. Namun mungkin hanya para PKL saja yang masih mempunyai harga rakyat dan tentunya berkualitas sama serta tak kalah dengan para pedagang besar," imbuh Johni.

Jadi tak ada salahnya bila pemerintah juga memberikan porsi yang sama kepada para PKL untuk bisa membantu pemerintah untuk mensejahterakan warga masyarakatnya. Setidaknya sektor riil dari perdagangan yang dilakukan oleh pengusaha kecil berbasis perekonomian rakyat ini bisa mengurangi tiga masalah besar, yakni masalah kemiskinan, premanisme dan tentunya tindak kriminal, pungkas Johni yang bertubuh besar ini kepada beberapa wartawan.

Sidik Rizal Kelana - kulinerkuliner.com

Berita terkait

BEKASI - Pengurus Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Mandiri memastikan anggotanya dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bergabung ke IPKL, akan dibimbing dan dicarikan tempat untuk tetap bisa berdagang.

Hal ini disampaikan Ketua IPKL Mandiri Johni Permata Aji kepada Radar Bekasi, yang ditemui saat mempersiapkan ‘Festival Ramadan’ untuk memperingati Bulan Ramadan, yang akan dibuka pada 9 Agustus 2010, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi.

“Kami akan berusaha memperjuangkan para PKL yang selama ini tidak memiliki tempat untuk berjualan sekaligus mencari nafkah. Dan melalui Festival Ramadan, akan bisa dilihat berapa jumlah PKL yang ada di Bekasi, dan sekaligus kesempatan untuk mendaftar sebagai anggota IPKL Mandiri,” kata Johni.

Menurutnya, selama ini keberadaan para PKL yang sering dimarjinalkan pemerintah, sehingga timbul keinginan mendirikan sebuah wadah untuk menjembatani aspirasi para PKL tersebut. “Melalui wadah ini, kami berharap, para PKL bisa membantu perekonomian rakyat,” terangnya.

Johni mengakui, keberadaan PKL yang menjamur di berbagai sudut Kota Bekasi, sudah mengurangi beban pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran.

Tapi dampaknya, karena tidak teratur, maka bisa menimbulkan kesemrautan dan kemacetan. “Kehadiran para PKL juga membantu pemerintah untuk mengatasi tiga persoalan, yaitu pengangguran, premanisme dan kemiskinan yang bisa mengurangi tindakan kriminalitas.

Kami berharap, melalui IPKL, para PKL bisa mendapatkan tempat usaha yang layak, tetapi saling memberi tahu tempat yang bisa dijadikan usaha,” terang Johni.

Untuk langkah awal, IPKL Madiri akan mendata para PKL yang mendaftar dalam Festival Ramadan. Dan bagi PKL yang belum menjadi anggota IPKL, sebaiknya mendaftar, sehingga bisa diketahui jumlahnya dan dicarikan tempat sesuai dengan bidangnya.

Johni menegaskan, Festival Ramadan yang diselenggarakan IPKL Mandiri selama satu bulan di GOR Kota Bekasi, tidak hanya berlaku bagi PKL yang berada di Kota Bekasi, tapi juga terbuka buat PKL yang berasal dari luar Bekasi. (cr37) 

4 comments:

Bataviase.co.id mengatakan...

PKL TUMBUH 1,5 % per Tahun

Pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapak di 11 pasar tradisional milik Pemerintah Kota Bekasi, saat ini tercatat berjumlah 3.125 orang. Sementara tingkat pertumbuhan PKL di Bekasi dalam setahun, mencapai 1,3 persen.

Kepala Bidang PKL, Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi , Aom Jamhur di Bekasi, Selasa (2/3) mengatakan, usaha yang dikelola para PKL cukup bervariasi. Mulai dari menjual makanan/minuman, konveksi, bordiran, asesoris, elektronik, kebutuhan peralatan dapur dan rumah, boneka, dan lainnya.

Pertumbuhan usaha pedagang kaki lima cukup baik. Itu terlihat dari transaksi penjualan dan seti daknya mereka bisa mengantongi keuntungan 10 persen dari omzet penjualan," ujarnya. Ia mengatakan, keberadaan PKL memberikan manfaat dalam meningkatkan jumlah pengunjung pasar di Kota Bekasi, terutama di pasar-pasar tradisional. Pasar Jati Asih misalnya, kata Aom, ketika PKL belum masuk, warga yang berbelanja ke pasar sepi. Begitu PKL muncul, langsung terjadi lonjakan pengunjung pasar.

"PKL masih menjadi pilihan bagi sebagian warga terutama dalam membeli barang-barang keperluan sehari-hari dengan harga murah dan terjangkau," ujarnya. PKL juga, paparnya, memiliki andil yang cukup besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi.

"Untuk PKL sudah ada peraturan daerah tentang besaran retribusi. Kontribusinya hampir sama dengan kios yang disewakan ke pedagang," ujarnya seperti dikutip dari Antara Aom melanjutkan, pihaknya sering dimintai saran dan rekomendasi dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan termasuk kredit usaha rakyat (KUR) yang tidak memerlukan agunan untuk jumlah tertentu.

Selain itu, keberadaan bank syariah Kota Bekasi, yang dimiliki Pemkot setempat siap memberikan pinjaman bagi PKL dan mereka telah disarankan untuk menabung sekaligus mendapatkan pinjaman di sana, dn

Bataviase.co.id mengatakan...

WALIKOTA BEKASI Ancam Pecat Pelaku Pungli PKL

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi saat ini mulai berpikir dua kali bila akan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap Pedagang Kala lima (PKL) di wilayah tersebut. Bila terbukti melakukan pungli, mereka akan terkena sanksi pemecatan.

Ancaman pemecatan itu datang langsung dari Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad. Dia menyatakan, akan memberikan sanksi keras bahkan hingga pemecatan bila ada aparatnya yang melakukan pungli terhadap PKL. Kalau ada yang melakukan pungli, silakan dilaporkan dan tentunya dengan bukti agar kita bisa memberikan sanksi dan PKL juga tidak terbebani dengan pungutan yang tidak jelas, ujarnya di Bekasi, Selasa (25/5).

Penegasan itu dikemukakan Mochtar terkait dengan maraknya PKL yang berjualan di trotoar dan taman hingga menyebabkan badan jalan menyempit serta mengganggu keindahan.Ia menyatakan, aparat telah diminta untuk menindak PKL yang berjualan trotoar dan bahkan badan jalan dan bila kegiatan penertiban (idak memberikan hasil patut dipertanyakan. Bisa saja penertiban tidak jalan karena ada pungutan. Itu yang tidak Iata benarkan dan tempat jualan sudah disediakan, ungkapnya.

Sejauh ini, kata Walikota, dia belum menerima laporan adanya pungli yang dilakukan oknum aparat. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap aparat setempat. Selama ini, kata dia, pemerintah telah menyiapkan lahan tempat usaha bagi PKL seperti di kawasan GOR Patriot, Islamic Center, serta di pasar-pasar tradisional.Kepala Bidang PKL Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Aom Jamhur, membenarkan, masih banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan bahkan di badan jalan.

Ia mencontohkan, di seputar Jalan Kartini yang disesaki gerobak PKL di badan jalan dan bahkan di jalan belakang Bekasi Cyber Park PKL telah memakan badan jalan.Terkait kemungkinan adanya pungli hingga PKL susah ditertibkan, Aom menegaskan tidak ada kebijakan mengutip biaya dari PKL yang sifatnya tidak resmi. Ant/dn

Sinar Harapan Antara mengatakan...

Bekasi, Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bekasi, Jawa Barat, diminta memanfaatkan jasa perbankan syariah milik Pemkot setempat yaitu Bank Syariah Bekasi dalam mengembangkan usahanya.

"PKL harus menjadi nasabah bank tersebut terlebih dahulu dan setelah itu bisa mengajukan pinjaman. Bank syariah dibentuk untuk memudahkan mereka mendapatkan dana segar," kata kepala bidang PKL, Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Aom Jamhur di Bekasi, Senin.

Ia mengatakan, pertumbuhan dana bank syariah tersebut sangat cepat apalagi setelah Wali Kota menyosialisasikan kepada masyarakat gerakan untuk menabung Sabtu-Minggu dengan mengurangi pengeluaran.

Seluruh PNS Pemkot juga telah diminta menjadi nasabah bank tersebut hingga dana yang kini terkumpul cukup besar untuk mendanai usaha dari PKL.

Untuk mendapatkan kredit tersebut tidak membutuhkan persyaratan rumit. "Kita juga siap merekomendasikan PKL yang usahanya maju dan membutuhkan kredit untuk perkembangan usaha," ujarnya.

Selain itu, aparat dinas juga sering dimintai saran dan rekomendasi dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tidak memerlukan agunan untuk jumlah tertentu.

Aom menyatakan PKL yang membuka lapak di 11 pasar tradisional milik Pemerintah Kota Bekasi berjumlah 3.125 buah dengan pertumbuhan mencapai 1,3 persen per tahun.

Usaha yang dikelola PKL cukup bervariasi mulai menjual makanan/minuman, konveksi, bordiran, asesoris, elektronik, kebutuhan peralatan dapur dan rumah, boneka, dan lainnya.

"Pertumbuhan usaha mereka cukup baik terlihat dari transaksi penjualan dan setidaknya mereka bisa mengantongi keuntungan 10 persen dari omset penjualan," ujarnya.

Ia mengatakan, keberadaan PKL memberikan manfaat dalam meningkatkan jumlah pengunjung pasar di Kota Bekasi terutama di pasar-pasar tradisional.

Di Pasar Jati Asih misalnya ketika PKL belum masuk warga yang berbelanja ke pasar masih sepi dan begitu bermunculan PKL terjadi peningkatan jumlah pengunjung pasar yang cukup besar.

"PKL masih menjadi pilihan bagi sebagian warga terutama dalam membeli barang-barang keperluan sehari-hari dengan harga murah dan terjangkau," ujarnya.

PKL juga memberikan pemasukan yang cukup besar bagi PAD. "Untuk PKL sudah ada peraturan daerah tentang besaran retribusi bagi mereka dan kontribusinya hampir sama dengan kios yang disewakan ke pedagang," ujarnya.

Seorang PKL buah segar di Pasar Jati Asih, Ny. Murtiah mengaku belum pernah mendapatkan pinjaman perbankan untuk modal usaha.

Ia memulai usaha setelah menabung bertahun-tahun dari penghasilan suami sebagai petugas servis barang-barang elektronik.

"Saya mulai usaha dengan modal Rp1 juta tiga tahun lalu dan sekarang jual beli per hari bisa mencapai Rp300 ribu dengan keuntungan Rp40 Ribu," ujarnya.

Sebagai pedagang kecil, ia sangat berharap bisa mendapat pinjaman perbankan untuk membuka kios buah bukan seperti sekarang dengan gerobak. (ant)

Sinar Harapan Antara mengatakan...

Bekasi, Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bekasi, Jawa Barat, diminta memanfaatkan jasa perbankan syariah milik Pemkot setempat yaitu Bank Syariah Bekasi dalam mengembangkan usahanya.

"PKL harus menjadi nasabah bank tersebut terlebih dahulu dan setelah itu bisa mengajukan pinjaman. Bank syariah dibentuk untuk memudahkan mereka mendapatkan dana segar," kata kepala bidang PKL, Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Aom Jamhur di Bekasi, Senin.

Ia mengatakan, pertumbuhan dana bank syariah tersebut sangat cepat apalagi setelah Wali Kota menyosialisasikan kepada masyarakat gerakan untuk menabung Sabtu-Minggu dengan mengurangi pengeluaran.

Seluruh PNS Pemkot juga telah diminta menjadi nasabah bank tersebut hingga dana yang kini terkumpul cukup besar untuk mendanai usaha dari PKL.

Untuk mendapatkan kredit tersebut tidak membutuhkan persyaratan rumit. "Kita juga siap merekomendasikan PKL yang usahanya maju dan membutuhkan kredit untuk perkembangan usaha," ujarnya.

Selain itu, aparat dinas juga sering dimintai saran dan rekomendasi dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tidak memerlukan agunan untuk jumlah tertentu.

Aom menyatakan PKL yang membuka lapak di 11 pasar tradisional milik Pemerintah Kota Bekasi berjumlah 3.125 buah dengan pertumbuhan mencapai 1,3 persen per tahun.

HOME - PROFIL TOKOH - INFO DAERAH - DUNIA USAHA - KULINER - PENDIDIKAN - BUDAYA - ABOUT US - CONTACT US - IKLAN - PROPERTI HOME - PROFIL TOKOH - INFO DAERAH - DUNIA USAHA - KULINER - PENDIDIKAN - BUDAYA - ABOUT US - CONTACT US - IKLAN - PROPERTI
 
Support : Webrizal | Tutorial | My Opini
Copyright © 2009-2014. Wisata-Kuliner - All Rights Reserved
Template Recreated by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger